Kehinaan Paling Sempurna

 "Penghinaan yang lengkap (atas dirimu) adalah apabila kamu tidak disibukkan dengan urusan (kebutuhan hidup, karena semua kebutuhan telah tersedia) tetapi kamu tidak (memperoleh pertolongan) menghadapkan diri kepada-Nya. Rintangan-rintangan yang menghadangmu juga sedikit, tetapi kamu tidak berangkat kepada-Nya."

~Ibnu 'Athaillah As-Sakandari

Gambar : foto ilustrasi Ibnu 'Athaillah As-Sakandari
Sumber  : SINDOnews


Halo squad... Tanpa tanya kabar, semoga kamu baik-baik saja ya. Btw, aku mau nanya nih gimana kabar hati, baik? Atau...

Squad udah baca quotes dari Ibnu 'Athaillah tadi? Coba deh sekarang baca lagi, dalam hati, juga lisan. Sudah paham?

Jadi, maksud kalimat Ibnu 'Athaillah tersebut adalah kehinaan yang lengkap adalah saat ada kesempatan tapi kita tidak mengambil kesempatan itu. Kita diberi waktu luang, tapi malah malas-malasan. Dikasih tempat untuk mengekspresikan diri, tapi malah malu-malu dan ganti tunjuk orang. Dikasih semangat dari orang lain, tapi malah insecure-in diri sendiri. Ada yang kayak gitu?


Aku yakin, pasti kamu pernah mengalami hal itu. Mungkin di masa lalu, atau malahan sekarang. Sudah ya, cukup. Sekarang, sayangi diri kamu sendiri. Jangan lagi sia-siakan kesempatan yang menghampiri kamu. Kalau ada keadaan yang mempersilakanmu angkat tangan alias mengekspresikan diri, nggak usah pikir panjang, langsung aja lakukan. Tak perlu dipikir bagaimana hasilnya, yang penting bagaimana kamunya. Enjoy-in aja. Omongan orang mah jangan sampe jadi bersarang di kuping kamu, apalagi hati kamu.

Kalau omongan orang aja kamu pikirin, lalu bikin kamu malah ngabisin waktu buat hal-hal unfaedah (misal : bengong, rebahan mulu, malas ngapa ngapain), apa kamu nggak takut kalau Allah ngasih label hina yang sempurna atas dirimu? 

Kenapa bisa hina?

Ya, karena kamu begitu, artinya kamu nggak bersyukur atas sehala pemberian Allah. Juga sangat berpotensi untuk menyalahkan Allah. Kamu bilang Allah nggak sayang-lah, nggak asyik-lah, nggak memahami kamu-lah, dkk. Semakin banyak kamu nyalahin Allah, semakin besar juga keadaan dirimu dalam melupakan Allah. Kalau udah di high level dalam nyalahin keadaan dan nyalahin Allah, bagaimana tidak pantas untuk disebut hina?

Udahlah, yang semestinya kita lakukan adalah gali kesempatan, syukur, dan jangan sampai sia-siakan waktu dan kenikmatan yang telah Allah berikan pada kita. Gass oja, kagak perlu kebanyakan bicara, apalagi wacana. Langsung saja mengeksopos diri.

Bersiaplah, semesta udah nungguin kamu untuk sukses. 












Komentar