Berjuang

 Bismillahirrahmanirrahim...

Aku ingin katakan sesuatu

Yang tak pernah sempat kuucap

Entah mengapa tenggorokanku tercekat, pengap

Aku tak mampu berkata, hanya isyarat mata

dengan airnya yang setia kulindungi

kemul malam berteman sendiri


Kadang, aku ingin duduk menunduk

lalu diam sebentar

mengahayati tapak jejak di belakang sana, yang kurasa telah jauh kulampaui

Nyatanya, aku sudah sampai di sini.

Tapi tidak!

Mana mungkin seorang pejuang boleh duduk hanya untuk melihat bekas perjuangan.

Aku memaki diriku sendiri, lalu berusaha bangkit dengan kaki teramat sakit, dan bibir pantang berucap berhenti sedikit.

Tidak! Ini belum waktunya!

Ayo bangkit, lari, dan berjuang dengan ridho Ilahi.

Biarkan darah juang berselancar membuat kuyup tubuh, tak apa.

Aku yakin, kelak—saat aku sudah bisa berdiri tanpa harus duduk melihat bekas perjuangan—darah juang akan kurindukan.




Komentar